14 September 2009
"Tolong, angkat teleponku."

Kring... (1)
Sudah berulang kali aku terus menelepon dirimu
Berharap mendengar suaramu di ujung sana
Kian lama kau tak menjawab, kian dalam hatiku akan terluka
Sayang, cepatlah kau angkat.

Kring... (2)
Melewati hari tanpa dirimu hanyalah sebuah kesepian
Menjalani waktu tanpa dirimu memanglah sebuah kesendirian
Kulalui cinta tanpa dirimu pastilah sebuah kebodohan
Sayang, segeralah cairkan hatimu.

Kring... (3)
Memang ini adalah kesalahanku, kesalahan yang fatal
Aku pun tahu itu,
Tapi mengertikah kamu, di sini aku juga merasa tersakiti
Sayang, biarkanlah aku mengucapkan maaf terlebih dahulu.

Kring... (4)
Aku masih mencintaimu
Dan aku percaya kau pun begitu padaku
Janjiku, aku akan terus meminta maaf hingga takdir mengatakan mustahil padaku
Sayang, lakukanlah apa yang aku inginkan.

Kring... (5)
Dering telepon sudah mulai mendekati akhirnya
Kau pun tak kunjung luluh,
Kau pun tak kunjung sadar,
Sayang, mengertilah isi hatiku.

Kring... (6)
Butiran air mata telah terpecik keluar,
Menetes tiada akhir
Layaklah rasa penyesalan yang tiada henti menghujam sukma
Sayang, lihatlah apa yang kau perbuat pada diriku.

Kring... (7)
Dering yang terakhir,
Nafasku semakin sesak
Hatiku semakin sakit
Sayang, janganlah kau tinggalkan aku begini...
ANGKATLAH!

Maaf, saya sedang tidak bisa mengangkat telepon anda, silakan titip pesan anda setelah nada berikut...

Pip.....

"Sayang, kesalahan yang kuperbuat, aku sungguh minta maaf, di sini aku masih akan terus menunggu telepon darimu. Aku mencintaimu."

Selagi menunggu, butiran air mata ini tak akan pernah berhenti...

0 comments: