17 September 2009
Tugas MU Hoky.

Manajemen umum, yang tidak akan terlepas dari manajemen adalah organisasi.
baik itu mengacu pada subjek organisasinya, maupun prosesnya.

Untuk Studi Kasus kali ini, diambil sebuah kisah sukses dari BUMN kita yang tentunya kita ketahui.

PERTAMINA
Pertamina adalah BUMN pengelola seluruh sektor pnjualan bahan migas di Indonesia.
yang akan kita tinjau kali ini adalah penerapan manajemennya, faktor lingkungannya.
Pertamina sudah menerapkan manajemenisasi.
Sukanto Reksohadiprodjo, M. Com, dalam bukunya Dasar-dasar manajemen antara lain mengatakan sebagai berikut:
"Suatu usaha merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir, serta
mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan secara efisien
dan efektif"
disini dapat kita lihat bahwa diperluakn subjek yang akan memimpin seluruh proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir, serta mengawasi.
Ir Galaila Karen Agustiawan menambil peran penting ini dalam pertamina, meng' arsitek'i perubahan pertamina. beliau membuat sebuah PLANNING, yaitu sebuah program kerja yang berisi 6 hal pokok, yaitu :
  • Pertama, akan tetap melanjutkan program kerja jangka panjang yang sudah ditetapkan pimpinan Pertamina sebelumnya.
  • Kedua, program utama setiap direktorat akan dilakukan dengan mengedepankan aspek efektif, efisien dan keselamatan operasi.
  • Ketiga, aspek distribusi dan keamanan pasokan BBM, elpiji dan biofuel akan diupayakan dan dijadikan prioritas utama.
  • Keempat, pengusahaan sektor hulu akan ditingkatkan porsinya karena tahun lalu sektor tersebut menyumbang laba terbesar bagi perseroan. Ia menargetkan produksi minyak tahun ini tetap 171.000 barel per hari, 1.266 mmscfd untuk gas dan dari geothermal 15 juta ton,.
  • Kelima, transformasi Pertamina menuju perbaikan yang sudah dimulai Mantan Direktur Utama Pertamina Ari Hernanto Soemarno tidak boleh berhenti.
  • Keenam, seluruh pekerja Pertamina harus tetap mempertahankan momentum perubahan, bersikap terbuka, jujur, berani, dan profesional.

Untuk ORGANISING, beliau membentuk direksi baru dan besrta penambahan jajaran direksinya, Tiga komisaris baru adalah Sumarsono (mantan direktur umum dan SDM Pertamina), Gita Irawan Wirjawan (mantan senior VP JP Morgan Indonesia), dan Humayun Bosha (mantan Presdir Caltex Indonesia). Mereka memperkuat jajaran komisaris yang saat ini dijabat Sutanto (Komut), Maizar Rahman, Muhammad Abduh, serta Oemar Said.Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan aspek pengawasan.

Untuk aspek ACTUATING,telah dibuat roadmap untuk 15 tahun ke depan menuju cita-cita menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia dan Pertamina mencanangkan program transformasi perusahaan pada 20 Juli 2006 dengan dua tema besar yakni fundamental dan bisnis .

Juga untuk membantu proses kelancaran maka dibuatlah board manual.
Board Manual adalah naskah yang menjelaskan secara garis besar hal-hal yang berkenaan dengan struktur organ Direksi dan organ Komisaris serta proses hubungan fungsi organ Direksi, organ Komisaris dan antara kedua organ Perseroan tersebut.Board Manual ini merupakan salah satu softstructure Good Corporate Governance (selanjutnya disingkat GCG), sebagai penjabaran dari Pedoman Tata Kelola Perusahan (Code of Corporate Governance) yang mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan.

Untuk aspek CONTROLLING,
•Pedoman Tatakelola Perusahaan PT. Pertamina (Persero) menjadi landasan penerapan prinsip-prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Responsibiltas / pertanggung jawaban, Independensi / kemandirian dan Fairness / kewajaran untuk meningkatkan Kinerja dan Ciitra perusahaan.Pedoman Tatakelola Perusahaan merupakan acuan penerapan Good Corporate Governance dalam membuat keputusan, menjalankan tindakan dengan dilandasi moral yang tinggi, patuh kepada Peraturan Perundang-undangan dan kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan ( stakeholders).


•Tujuan penerapan GCG adalah: Memaksimalkan nilai perusahaan .
–Terlaksananya pengelolaan Perusahaan secara profesional dan mandiri;
–Terciptanya pengambilan keputusan oleh seluruh Organ Perusahaan yang didasarkan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;
–Terlaksananya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders;
–Meningkatkan iklim investasi nasional yang kondusif, khususnya di bidang energi dan petrokimia.

Untuk realisasinya, dapat kita lihat bahwa pertamina mengalami kemajuan dalam pelayan dan banyak hal lainnya. Semoga pertamina semakin maju.

posted by hoky

source :pertamina.com

1 comments:

Cire mengatakan...

hmm, teruskan saja untuk me-manage merah satu-satu.
^_^